Langkah
Survei Bahan Baku merupakan kunci utama dalam
melihat peluang bisnis. Melalui langkah inilah kita bisa memutuskan untuk
mengambil peluang bisnis yang kita bidik atau tidak. Seberapa besar peluang keuntungan yang bisa diraih, seberapa besar peluang kita bisa bersaing dengan produk sejenis yang telah ada. Bagaimana proyeksi keberlanjutan bisnis produk yang kita bidik. Semuanya akan terlihat setelah melakukan
Survei Bahan Baku. Survei bahan baku ini sangat lah penting, akan tetapi langkah ini tidak ada artinya jika belum melakukan langkah sebelumnya yaitu
Survei Pasar. Bagi yang belum mengetahui bagaimana tahapan
survei pasar, silahkan lihat
Penjelasan Survei Pasar terlebih dahulu disini.
Untuk kelancaran
bisnis yang akan kita jalankan, kita harus tahu betul mengenai
ketersediaan bahan baku yang menjadi bahan utama dalam pembuatan produk yang akan kita jual. Kita harus memiliki data toko mana saja yang menyediakan bahan baku yang kita maksud. Jika ternyata di tempat kita sulit, kita harus bisa memastikan kemana harus mencari. Tentunya akan ada biaya ekstra yang harus dikeluarkan. Dan itu akan berpengaruh pada harga pokok produk yang kita buat. Ketersediaan bahan baku, amatlah penting dalam sebuah bisnis. Jika ingin serius berbisnis, pastikan terlebih dahulu ketersediaan bahan baku, serta berbagai alternatif cara untuk memenuhi kebutuhan produksi.
Dalam sebuah produksi,
harga bahan baku merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan harga pokok penjualan. Sebetulnya, berapapun
harga bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi sebuah produk tidak masalah. Yang penting jelas, dan kalau bisa stabil. Jika kita bermain di produk yang fluktuatif, tentu kita harus memahami pola fluktuasi harga bahan baku yang akan kita olah, agar bisa tepat dalam menentukan berapa harga pokok penjualan, serta batas toleransi atas & bawahnya. Bisa saja HPP kita sesuaikan dengan fluktuasi harga bahan baku, tapi jika terus menerus, nanti konsumen menganggap kita tidak punya pendirian, atau bahkan ada yang menganggap bahwa kita adalah penjual GEGANA (kalo kata ceuceu Cita Citata). Intinya, pahami betul harga bahan baku yang kita maksud, kemudian jadikan patokan untuk menentukan HPP.
Yang saya maksud
proyeksi kedepan pada tulisan ini adalah mengenai ketersediaan bahan baku. Kita harus mencoba membaca ketersediaan bahan baku yang akan kita pilih. Masa iya kita sudah capek-capek mengkonsep bisnis, produksi, kemudian menjual, respon pasar mulai baik, eh bahan bakunya diskontinyu. Kalo di dunia komputer, ini seperti proses instal dengan data online, pas 99% laptop keburu mati. Padahal dowloadnya sudah ditunggu 5jam. Sakitnya tuh disini (kalo kata ceuceu Cita Citatamah), terlalu (kalau kata bang haji). Lebih baik, kita "bermain" pada bisnis yang bahan bakunya mainstream (mudah dicari, tersedia banyak alternatif), agar tidak kesulitan dalam menjalankan bisnis yang kita pilih. Sebagai penggantinya, kita harus betul-betul mengkonsep produk se-kreatif mungkin agar produk yang bahan bakunya mainstream, tetap unik, tetap greget dimata konsumen.
Hal lain yang harus dilakukan terkait dengan
bahan baku adalah mencari referensi mengenai bahan baku tambahan. Misal, bahan baku utama spon poles adalah spon eva dengan tingkat ketebalan xxx. Bahan baku pendukungnya ialah lem, maka kita juga harus mendapatkan informasi yang jelas mengenai lem yang akan kita gunakan. Mulai dari harga, kekuatan, produk alternatifnya, dan lain sebagainya.
Saya kira cukup jelas pemaparan mengenai
langkah survei bahan baku setelah selesai melakukan
survei pasar. Langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah menghitung berapa HPP, setelah mengetahui berbagai biaya untuk memproduksi produk yang dimaksud. Misal seperti alat yang diperlukan apa saja, kemudian prosesnya seperti apa, alternatif alat yang bisa membantu mempercepat proses produksi dengan harga yang lebih murah, dll. Kita bahas lebih detil pada postingan mengenai
Lihat Penjelasn Estimasi Biaya Produksi.