Baik, dalam kesempatan ini saya akan menuangkan hasil pengamatan pada group resmi
Padamu Negeri Kemdikbud. Saat tulisan ini disusun, para OPS sedang disibukkan dengan agenda persiapan pengaktifan PTK sekolahnya yang telah terdaftar dalam
Padamu Negeri. Salah satu proses yang lumayan memakan waktu adalah ketika
membuat jadwal. Hal itu karena beberapa form dalam pembuatan jadwal menggunakan data dari sub menu lainnya, sehingga mau tidak mau seluruh data pada sub nemu lain yang digunakan dalam
pembuatan jadwal mingguan harus dilengkapi terbelih dahulu. Penjelasan mengenai apa saja yang harus disiapkan sebelum membuat jadwal mingguan sudah kami bahas pada artikel lain (lihat :
http://www.ekonsul.com/2015/02/ 4-hal-yang-harus-disiapkan-untuk.html).
Kembali pada topik utama.
Mengapa Padamu Negeri bisa drop? untuk menjawab pertanyaan ini saya akan mencoba memaparkannya dengan bahasa awam (karna memang masih awam). Sering kali yang menjadi tersangka utama ketika sebuah website lamban adalah servernya sedang down. Sebetulnya apa sih yang dimaksud dengan server? Baik, saya akan mengkopikan definisi server dari wikipedia. Berikut adalah kutipannya!
"Peladen (bahasa Inggris: server) merupakan sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Peladen didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar,dan juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan. Peladen juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya contoh sepertihalnya berkas atau pencetak, dan memberikan akses kepada stasiun kerja anggota jaringan."
Mungkin itu bahasa ilmiahnya. Untuk memahami padatnya lalu lintas yang mungkin menjadi penyebab ngedropnya Padamu Negeri, saya akan menggunakan pendekatan teori leher botol atau bahasa kerennya "bottle neck theory". Maksudnya bagaimana? Intinya, dalam sebuah lalulintas pasti ada kapasitasnya. Jika pergerakan dalam sebuah lalulintas dilakukan dalam waktu bersamaan sehingga pada saat itu diluar kapasitasnya, maka lalulintas tersebut pasti akan terhambat, bahkan stagnan. Begitu juga dalam mengakses sebuah website. Jika pengguna website kuantitasnya diluar kapasitas server yang digunakan website tersebut, pasti kelancaran dalam mengakses website tersebut akan menurun drastis. Bahkan mungkin hingga website tersebut sama sekali tidak bisa di akses. Tapi, permasalahan seperti ini juga bisa diakibatkan oleh kemungkinan-kemungkinan lainnya. Bisa karena bandwidth website yang habis, jaringan provider yang memang memiliki kecepatan yang terbatas, perangkan komputer yang memang memiliki spesifikasi yang sederhana, atau kemungkinan-kemungkinan lainnya.
User Padamu Negeri itu dari sabang sampai merauke. Selain itu, pengaksesan dilakukan serentak dalam rentang waktu yang bisa dikatakan sama. Wajar bila website tersebut mengalami penurunan kecepatan. Bahkan sempat beberapa kali tidak bisa di akses. Persoalannya adalah, bagaimana caranya agar website tersebut bisa diakses dengan lancar? Jawaban awamnya adalah yaitu dengan memperbesar kapasitas servernya. Selain itu, manajemen website yang baik juga bisa menjadi bagian dari upaya perbaikan kecepatan akses website. Jika masih dimungkinkan, alangkah baiknya pengelola website juga meningkatkan spesifikasi website mengingat user yang memang sangat banyak.