Untuk mengawali pembahasan mengenai
Jenis-jenis Sistem Injeksi, terlebih dahulu saya akan menyajikan hasil penelusuran melalui Prof.
Google. Dari pencarian tersebut saya memperoleh
pengertian karburator, Diana karburator inilah asal-muasal dari
sistem injeksi (dilihat dari fungsinya). Menurut wikipedia.org, yang dimaksud dengan
karburator adalah “sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar untuk sebuah mesin pembakaran dalam”. Definisi tersebut juga bisa digunakan untuk memahami apa yang dimaksud dengan injeksi. Perbedaannya adalah, dalam
sistem injeksi itu sudah lebih canggih. Lebih canggih disini maksudnya adalah karena dalam
sistem injeksi, sudah menggunakan sensor-sensor, serta alat yang lebih compact, bahkan telah reintegrasi dengan sistem mini komputer yang tertanam dalam kendaraan dengan sistem injeksi. Mudah-mudahan, dari kutipan di atas bisa sedikit tergambar mengenai apa dan untuk apa injeksi itu.
Jenis-jenis Sistem Injeksi
Single Point Fuel Injection
Injeksi titik tunggal menggunakan injektor tunggal pada throttle body (dilokasi yang sama seperti yang digunakan oleh karburator). Saat itu diperkenalkan pada 1940-an dimesin pesawat (disebut karburator tekanan) dan pada 1980-an di dunia otomotif (disebut Throttle body-Injection oleh General Motors, Center Fuel Injection oleh Ford, PGM-CARB oleh Honda, dan EGI oleh Mazda). Setelah bahan bakar melewati intake (seperti sistem karburator) itu disebut "sistem injeksi berjenis basah".
Central Port Fuel Injection
Dari Tahun 1992-1996 General Motors menerapkan sistem yang disebut Central Port Injection. Sistem ini menggunakan pipa-pipa dengan klep kecil dari injektor pusat untuk menyemprotkan bahan bakar di setiap gerbang intake ketimbang ke pusat throttle-body. Tekanan bahan bakar ini mirip dengan sistem injeksi titik tunggal.
Kalau di
Blazer Vortec Central Port Injection dikenal dengan nama "Spider" karena ada kaki2nya merupakan pipa menuju injector di masing2 intake. Di Bawah, adalah penampakan Central Port Fuel Injection pada mobil
Blazer Opel jenis Vortec.
Continuous Fuel injection
Dalam sistem Continuous Fuel injection, bahan bakar mengalir setiap saat melalui injektor, secara variabel. Hal ini berbeda dengan kebanyakan sistem injeksi bahan bakar yang lainnya, yang menyediakan bahan bakar pada bukaan singkat dengan durasi yang beragam, dengan tingkat yang konstan aliran udara. Sistem injeksi Kontinu (Continuous Fuel injection) bisa Multi-Point Injection atau single-point Injection, tetapi tidak langsung.
Sistem injeksi kontinu dalam otomotif yang paling umum adalah Sistem Injeksi Bosch K-Jetronic,diperkenalkan pada tahun 1974. Bosch K-Jetronic digunakan selama bertahun-tahun antara tahun 1974 dan pertengahan 1990-an oleh BMW, Lamborghini, Ferrari, Mercedes-Benz, Volkswagen, Ford, Porsche, Audi, Saab, DeLorean, dan Volvo. Chrysler menggunakan sistem injeksi bahan bakar terus menerus pada zaman kekaisaran 1981-1983.
Dari ketiga jenis sistim injeksi tersebut di kembangkan oleh masing2 pabrikan sesuai dengan kemajuan teknologi, misal EFI, PGMFI, dan lain2nya yang lebih disempurnakan.