Dikutip dari website Mechanic Onlines, Timing Belt (TB) adalah “Timing Belt adalah sabuk yang menghubungkan Kruk As dan Camshaft ( noken as ) Fungsinya sama dengan rantai keteng (kamrat)”. Mengingat fungsinya yang sangat vital dalam sebuah sistem engine, kondisi TB harus senantiasa diperhatikan agar berfungsi dengan baik. Setiap pabrik, memiliki standar masing-masing dalam hal ketahanan TB. Tentunya disesuaikan dengan jenis mesin masing-masing. Misal dalam kasus mobil Blazer. Usia pakai normal TB Blazer dengan sistem mesin DOHC adalah 30.000 KM. Sedangkan usia pakai normal TB Blazer dengan sistem mesin SOHC adalah 60.000 KM. Karenanya, kenali mobil kesayangan kita agar tau bagaimana merawatnya, dan mobil pun sentiasa fit dan nyaman digunakan.
Kembali pada tujuan awal, setelah mengetahui usia pakai TB mobil masing-masing, untuk mengingatkan (konon manusia itu makhluk yang suka lupa), setiap penggantian TB, alangkah baiknya dicatat. Kalo perlu, tulis dengan ukuran front 72 dan dicantumkan diruang mesin.
Resiko Timing Belt (TB) putus
Pada pendahuluan sudah dipaparkan bahwa TB adalah sabuk yang menghubungkan Kruk As dan Camshaft (menurut website mechanic Online). Jika terjadi kerusakan baik itu putus, rontok/getas, dll, maka bisa terjadi gerakan antara komponen-komponen dalam mesin. Hal itu dikarenakan komponen-konponen tersebut tidak berjalan sinergi satu dengan lainnya. Akibatnya bisa klep bengkok, piston bolong, sang piston bengkok, bahkan mungkin bisa sampai tembus pada blok mesin alias mesin jebol. Bayangkan, kalau itu terjadi pada mesin mobil Blazer, berapa duit yang harus dikeluarkan untuk perbaikan mesin yang diakibatkan oleh part yang harganya tidak lebih dari 500rb? Sebelum itu terjadi, mari kita cek usia TB masing-masing, kalor memang sudah ada indikasi bahwa kondisi TB sudah hampir tidak layak, segera ganti! Berikut adalah beberapa contoh kerusakan yang diakibatkan Putusnya TB!
Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Mengganti Timing Belt
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengganti TB. Pertama posisi Camshaft, kedua Crankshaft, kemudian yang ketiga posisi tensioner. Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan gambar di bawah!
Perhatikan tanda-tanda panahnya, juga posisi jarum tensioner yang sejajar dengan filter oli (karena jarum tensioner bisa berada Diana saja). Lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini!
Setelah terpasang dengan baik, semua tanda sudah pada tempatnya masing-masing, sebelum semua baut dikencangkan, setting tensioner TB pada posisi NEW (NEW dan USED) dengan menggunakan kunci L (untuk memutar adjuster tensioner). Setelah pada posisi New, lalu kencangkan baut tensioner.
_________________________________________________
Sumber Tulisan :
Forum Blazer Indonesia
Sumber Gambar :
www.google.com &
Forum Blazer Indonesia