Sebelum membahas proses membuat model, saya akan sedikit mengulas mengenai apa model jadwal itu sendiri. Pertama kali melihan menu ini, saya sedikit bingung. Model ini apa & untuk apa. Saya cari di buku panduan, ternyata hanya panduan teknis saja. Tidak membahas apa itu model, dan fungsinya untuk apa. Setelah mempelajarinya, ada sedikit gambaran mengenai apa itu model jadwal, dan beserta fungsinya.
Intinya, model jadwal yang wajib di buat sebelum membuat jadwal adalah format jadwal yang nantinya berupa slot. Mari kita cermati gambar-gambar di bawah ini!
Coba perhatikan perbedaan antara model 1 dengan model lainnya. Dilihat dari sisi jumlah slot mata pelajaran, jelas berbeda. Jika dicermati lebih jauh, durasi waktu per 1 jam matapelajaran juga berbeda. Selain itu, jam masuk sekolah juga berbeda satu dengan lainnya. Kesimpulannya, model jadwal dibuat untuk mempermudah kita dalam membuat jadwal sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing. Bagi sekolah yang memiliki ruangan banyak, sehingga waktu kegiatan belajar mengajar bisa serentak dilakukan, mungkin tidak perlu banyak model. Berbeda dengan sekolah yang ruang kelasnya sedikit. Sehingga ada banyak perbedaan antara kelas satu dengan kelas lainnya. Mulai dari waktu kegiatan belajar-mengajar, durasi (antara kelas bawah dan atas), jumlah mata pelajaran, dan lain sebagainya.
Contoh : Kelas satu dalam 1 hari hanya melaksanakan kegiatan belajar mengajar sebanyak 5 JPL, sedangkan kelas 6 bisa sampai 8 JPL per hari. Dari perbedaan JPL per hari saja, kita sudah harus membuat 2 model jadwal. Apalagi jika ada 2 rombel yang kegiatan belajar mengajarnya dilaksanakan pagi dan siang, tentu akan melahirkan lebih banyak lagi model jadwal.