Biasanya, rumus
5W+1H digunakan dalam dunia jurnalistik, untuk menggali informasi yang ingin diperoleh. tidak hanya jurnalistik, segala sesuatu yang berkaitan dengan kepenulisan juga banyak menggunakan rumus
5w+1h. Apa saja yang termuat dalam rumus
5w+1h?
W pertama yaitu What / Apa
Maksudnya adalah, ketika menulis, konten apa yang ingin disampaikan. Penentuan konten, tentu merupakan hal paling utama yang harus diputuskan sejak awal untuk memulai sebuah tulisan. Apakah tulisan ini memerlukan riset lapangan terlebih dahulu, atau cukup dengan eksplorasi buku-buku saja, atau mungkin tulisan bisa dibuat hanya dengan menuangkan buah pikir kita saja. Ini semua, ditentukan dengan keputusan awal mengenai konten yang ingin disampaikan.
W kedua yaitu Who / Siapa
Pernahkah anda membandingkan buku-buku pelajaran SD kelas 1 dengan buku pelajaran SD kelas 4? Mengapa buku pelajaran SD kelas 1 disajikan dengan menggunakan font besar, yang tentunya berbeda dengan buku pelajaran pada umumnya? Mengapa uraian dalam buku pelajaran SD kelas 1 lebih simpel dibandingkan dengan uraian materi pada buku pelajaran SD kelas 4? Ini semua merupakan contoh penerapan teori 5w+1h, khususnya penerapan unsur Who/Siapa. Sebagai penulis, kita harus tahu siapa yang akan membaca tulisan kita. Dari sini, kita akan mempunyai bekal untuk menentukan gaya bahasa seperti apa yang harus digunakan, penjelasan seperti apa yang harus disajikan, bagaimana cara menjelaskannya.
W ketiga yaitu When / Kapan
Sedikit bercerita mengenai pengalaman membaca sebuah brosur lama tentang penginapan. Disana ditulis keunggulan-keunggulan dari penginapan tersebut. Salah satu diantara keunggulannya adalah fasilitas TV berwarna. Apa yang anda bayangkan jika fasilitas TV berwarna, menjadi fasilitas unggulan sebuah resort pada zaman sekarang, dimana saat ini sudah banyak yang menggunakan LED TV dengan fitur smart TV? Penulis yang baik, juga harus mengetahui kapan tulisannya di publikasikan. Unsur “Kapan” dalam sebuah tulisan, akan menentukan detail-detail konten yang akan dibahas. Apakah detail konten yang dibahas relevan dengan konteks zaman dimana tulisan ini dipublikasikan? Contoh paling dekat misalnya blogger yang membahas android gingerbread padahal yang lain telah jauh membahas mengenai android kitkat. Atau blogger yang membahas cara aktivasi windows XP, disaat blogger lainnya telah mulai membahas windows 10.
W keempat yaitu Where / Dimana
Penulis yang baik, harus tau dimana tulisannya akan di publish. Misalnya, ketika kita diundang untuk berbicara mengenai android yang pengunjungnya sebagian besar adalah developer android. Materi yang disiapkan tentunya akan berbeda dengan materi yang disiapkan untuk seminar yang pengunjungnya sebagian besar adalah orang-orang yang belum pernah menggunakan android sama sekali.
W kelima yaitu Why / Mengapa
Unsur Why dalam sebuah tulisan itu seperti ruh dari sebuah jasad. Mengapa saya mengatakan demikian? Begini, dalam dunia blogger, ada blogger yang memang memiliki hobi menulis yang tulisannya dibiasakan di posting dalam blog. Ada pula blogger yang menulis karena ingin mendapatkan penghasilan dari google adsense. Jika dibandingkan, hasil tulisan ngeblog sebagai hobi dengan ngeblog sebagai publisher adsense, pasti berbeda. Tulisan blogger yang memang memiliki hobi ngeblog, cenderung tidak formal, bersifat berbagi pengalaman, penulisan disajikan “sa’ enake dewe” sesuai dengan mood penulis. Berbeda dengan blogger sebagai publisher iklan google adsense. Tulisan disajikan dengan menggunakan teori optimasi on page, didukung dengan penerapan optimasi off page, konten yang dipilih juga konten populis yang potensial dikunjungi banyak orang. Sebagian diantaranya, ada yang memilih konten yang nilai CPC nya besar, agar mendapat penghasilan lebih. Inilah alasannya, unsur Why diibaratkan ruh dari sebuah tulisan.
Yang terakhir adalah H, yaitu How / Bagaimana
Tafsiran mengenai “How/Bagaimana” dalam teori 5w+1h cukurp beragam. Saya memahami unsur How disini adalah bagaimana konten ini disajikan. Bisa berupa pemilihan media, cara menulis, dan lain sebagainya. Misalnya, ketika saya memutuskan akan menulis mengenai “5w+1h Bahasa Indonesia”. Tentu akan ada perbedaan cara memaparkannya yang akan disajikan dalam blog dengan cara pemaparan yang akan disajikan dalam sebuah jurnal ilmiah. Mulai dari pemilihan referinsi, pencantuman daftar pustaka, dan lain sebagainya.